Pekan Maulid Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam 1445 H

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam atau Maulid Nabi jatuh pada 12 Rabiulawal pada penanggalan Hijriah di hari Kamis 28 September 2023. Secara substansi peringatan Maulid Nabi merupakan wujud kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alahi wa sallam. Dalam rangka Maulid Nabi ini, Pontren SPT menyelenggarakan berbagai perlombaan internal yang dinamakan Pekan Maulid Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam 1445 H.

Tujuan diselenggarakannya Pekan Maulid Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai salah satu cara memperingati kelahiran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, serta untuk menumbuhkan rasa cinta kepada beliau. Tujuan yang kedua adalah menumbuhkan kekompakkan, mengukur kemampuan, minat, serta keahlian para santri.

Panitia Pekan Maulid terdiri dari asatidzah dan staf yayasan SPT. Peserta melibatkan santri lepas (qudama) dan santri mukim MTs (judud). Peserta santri lomba terdiri dari enam kelompok. Kelompok tersebut dibagi berdasarkan nomor kamar. Pembina setiap kamar berasal dari musyrif dan musyrifah.

Pekan maulid dilaksanakan selama empat hari. Dimulai dari hari Senin 25 September 2023 sampai dengan malam puncak hari Kamis 28 September 2023. Cabang lomba yang diadakan terdiri dari MTQ, MHQ, story telling, pidato, dan cerdas cermat. Pekan Maulid Nabi dilaksanakan di kompleks Pontren SPT setiap bada shalat isya. Pembagian hadiah dilaksanakan di malam puncak maulid. Tidak hanya pembagian hadiah namun ada pula penampilan-penampilan dari setiap santri.

Pada malam puncak pimpinan Pontren SPT, ustadz Dic Hidayat Ratuloly, MPS. Menyampaikan pesan penting yakni rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Diambil dari kisah Kaum Quraisy yang awalnya Allah berikan nikmat dengan diberikannya kepada mereka tetangga yang mulia, tetangga yang mengajak kepada kebaikan serta tetangga yang memberi peringatan tentang pembalasan di akhirat, yakni Rasulullah SAW. Namun mereka kufur atas nikmat tersebut, mereka menyia-nyiakan nikmat tersebut. Hingga pada akhirnya Allah cabut nikmat yang telah diberikan kepada mereka itu dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah. Maka hilanglah sudah tetangga mereka yang berakhlak mulia tersebut. Karena sesungguhnya tabiat nikmat adalah jika tidak disyukuri maka nikmat tersebut akan Allah cabut dan akan Allah berikan kepada yang lainnya yaitu hamba-Nya yang lebih bersyukur. Semoga kita dapat menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, aamiin ya rabbal ‘alamin.

Ustadz Syahid Ahmad Fauzan sebagai ketua panitia pekan maulid juga menyampaikan harapan dari terselenggarakannya kegiatan ini adalah semoga para santri dapat meningkatkan wawasan, menambah pengalaman, serta dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *