Profil
Di kota Merauke, Papua Selatan, 60 kilometer dari perbatasan antara NKRI dengan Papua New Guinea (PNG), Alhamdulillah telah berdiri secara legal Yayasan Santri Perbatasan Timur dihadapan notaris pada tanggal 22 Juli 2019. Yayasan ini didirikan sebagai media pembinaan ummat, khususnya generasi muda, berangkat dari rasa tergeraknya pendiri dan orang-orang di sekitarnya untuk ambil bagian dalam bakti terhadap bangsa dan agama.
Generasi muda, seperti yang telah kita ketahui bersama, berada di fase dinamis baik pencarian jati diri, pengaruh berkembangnya teknologi, kecendrungan pergaulan yang memiliki karakteristik khusus, ditambah lagi tantangan kota semi urban, mereka kini seperti disihir untuk mengikuti trend namun minim makna. Inilah yang melatarbelakangi hadirnya pondok pesantren, dengan harapan mampu merangkul mereka dan mengarahkan agar mengambil jalan yang sesuai dengan syari’at dan jauh dari pergaulan buruk, pengaruh alkohol, dan obat-obatan terlarang.
Pada mulanya, yayasan ini bercita-cita mendirikan asrama pelajar dan mahasiswa yang selain sebagai menyediakan sarana tempat tinggal, juga membina dan menempa santrinya sehingga diharapkan tersedianya sumber daya manusia selain mahir di bidang akademik juga memiliki keterampilan dan kepribadian unggul yang siap guna dan dapat menjadi solusi ummat terutama di wilayahnya.
Seiring berjalannya waktu, pesantren kami mayoritas diminati oleh usia sekolah (SMP). Pada 2 (dua) tahun berjalan ini, santri-santri yang usia sekolah kami fasilitasi antar-jemput ke sekolah formalnya masing-masing, dan melanjutkan kegiatan kepesantrenan saat sore hingga malam, dan dini hari sampai berangkat sekolah lagi. Namun hal ini ternyata perlahan menimbulkan kendala terutama terkait fisik santri, missed coordination dengan pihak sekolah, serta waktu dan biaya yang mubadzir. Banyak juga usulan dari orang tua/wali maupun warga sekitar yang nantinya berminat melanjutkan jenjang pendidikan putra-putrinya di pondok Pesantren Santri Perbatasan Timur yang menginginkan adanya pendidikan formal sekaligus.
Berangkat dari kebutuhan itulah, di tahun 2022 ini, kami sedang berusaha mempersiapkan MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang akan menjadi sekolah formal para santri baru kami kedepannya. Jika sesuai rencana, penerimaan santri di tahun 2023 adalah pondok pesantren seutuhnya, tidak ada lagi yang bersekolah di luar asrama mengingat kendala di atas. Adapun santri saat ini yang sudah terlanjur bersekolah di luar tetap kami layani dan fasilitasi hingga lulus. Untuk itu, persiapan yang sedang kami usahakan adalah ruang kelas dan fasilitas penunjang lainnya (kantor guru, laboratorium komputer, laboratorium sains, kantin, ruang konseling, unit tata usaha), lalu persiapan SDM berupa guru-guru, serta yang tak kalah penting adalah legal formal pendirian sekolah diniyah.
Pesantren ini didirikan oleh Ustadz H. Muhammad Dic Hidayat Ratuloly, S.Pd.I, MPS yang merupakan lulusan kampus pendidikan da’i An-Nuaimy di Jakarta dan mengambil kekhususan pendidikan pascasarjana di STKS (pekerja social). Bersama istri, Hj. Nurul Azmi, SKM, MA merintis berdirinya pondok ini yang bermula dari percakapan sederhana di rumah. Alhamdulillah berkat banyaknya dukungan, pondok ini telah berjalan selama kurang lebih dua tahun, dan terus mengembangkan pondok hingga menjangkau manfaat seluas-luasnya.
Pada perjalanannya, santri-santri pondok pesantren ini didampingi oleh 5 orang musyrif-musyrifah, yang bertugas membersamai dan mengarahkan kehidupan di pesantren. Pengasuh kami yaitu:
- Ustadz Faiz Hazmi
- Ustadz Andika Lubis
- Ustadz Syahid Ahmad Fauzan
- Ustadz Irsyad Dhiyauddin Rafah
- Ustadzah Darma Herma Watik
- Ustadzah Virda Khairunnisa
Adapun pondok kami yang masih seumur jagung ini baru memiliki 10 staf. Diantaranya Nurul Azmi, SKM, MA (Ketua Yayasan sekaligus Bidang Kurikulum), Vian Al-Fatih (Kepala Sekolah & Guru PKn), Inne Purwanti, S.Pd (Waka. Kurikulum, Wali Kelas VII & Guru IPA) Chintya Habsari Malik, S.Pd (Waka.Humas, Guru B.Indonesia & Tim Media Sekolah), Fahril Sari An-Nur, S. Kom (Guru TIK, Tim Media dan Humas), Ahlun Naza Attariq (Koordinator Qur’an, Guru Fiqih, Guru Hadits & Guru PJOK), Cici Erawati, S.Hum (Kepala TU, Guru B. Inggris & Guru Practical Course), Weni Fitriyani (Bendahara Sekolah, Bendahara Pondok & Guru IPS), Siti Mutmainnah, SE (GuruTahsin) dan Syarief Algar S.Kom (Operator dan Bidang Pengembangan)
Dua tahun berjalan jumlah santri kami kini adalah 42 orang yang terdiri dari:
- 28 santri putra usia SMP
- 1 santri putra usia SMA
- 23 santri putri usia SMP
Kami menerima santri mulai dari jenjang SMP, SMA, dan mahasiswa yang sementara bersekolah formal di sekitar pondok pesantren. Adapun peran pondok dalam 2 tahun ini adalah untuk pendidikan agama, daya juang dan kemandirian serta keterampilan hidup. Seperti yang telah singgung di atas, pada tahun 2023 dengan izin Allah akan dibuka MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan pada prosesnya akan dibuka MA (Madrasah Aliyah).
Kekhususan kami adalah dalam kajian kitab dan juga tahfidzul qur’an. Adapun kitab yang kami gunakan adalah kitab-kitab kuning, Ad Durus Al Fiqhiyyah, Ghoyatu Taqrib, Khulasoh Nurul Yaqin, Ta’lim Muta’alim, Al Usfuriyah, Durus Lughoh, dll. Selain itu kami membekali santri dengan soft skill yang dibutuhkan seorang da’i seperti pengembangan bahasa asing (Inggris dan Arab) serta keterampilan berdakwah dan public speaking. Kedepannya pondok ini berminat mengembangkan program entrepreneurship.
Sebagai lembaga Pendidikan yang mencetak Sumber Daya Manusia unggul di Timur Indonesia
- Membentuk cendekia yang qur’ani
- Membina kepribadian dan membangun karakter pemuda Islam yang Kaffah
- Membentuk cendekia yang berdaya saing dan terampil
- Mencetak da’i yang teguh dalam dakwah dan luwes di tengah masyarakat
- Mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan ummat